Ternyata ! 8 Wilayah Kecerdasan Anak Untuk Mengembangkan Talenta, Potensi & Bakatnya

Asuhananak- pada zaman ini, banyak orangtua yang tidak mengetahui dan tidak mengenal potensi, bakat dan talenta anak-anak mereka. Orangtua hanya mengetahui tapi tidak mengenal. Kalau hanya mengetahui itu diibaratkan dengan orangtua dengan anak tiri. Sedangkan orangtua yang sebenarnya tahu dan mengenal seluk-beluk potensi, bakat dan talenta anaknya.


Sebelum ke inti pembahasan, alangkah baiknya kita mengenal tokoh atau penemu metode HIPNOSIS PARENTING ini. Beliu bernama Bunda Lucy dan mendapat gelar sikolog terbaik di dunia bahkan beberapa negara di bagian Barat seperti USA, German and sebagainya diberikan penghargaan spektakuler atas keberhasilahnya di dalam penemuannya itu.

Bila anda menguasai dan mendeteksi cita-cita anak anda hingga tidak salah pilih dalam menemukan cita-citanya yang sebenarnya maka anda harus bertanya lebih banyak kepada beliu dengan meninggalkan komentar atau pesan khsusus setelah membaca semua posting ini di bawah.

Mari kita memulai mendeteksi apa cita-cita anda sebenarnya ? silakan ..

Setiap anak mempunyai Minat dan Bakat yang berbeda-beda. Untuk mendeteksi dan mengenali Minat dan Bakat tersebut sebagai orangtua perlu mengenali atmosfir penyebab kecenderungan potensi pada diri anak yakni dengan rasio 80 % dari lingkungan (environment )dan 20 % dari (GIVE atau Pemberian) atau yang kita berikan.

Adapun wilayah pembagian kecerdasan secara umum dalam kehidupan manusia akan tetapi pada sesi ini akan lebih difokuskan pada Kecerdasan, Minat dan Bakat anak sejak dini.
Ke-8 kecerdasan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

Ke-8 kecerdasan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

Keterangan :

1. Bila anak lebih cenderung ke Lingusitik (cerdas dalam berkata-kata) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai Marketer, Presenter dan sejenisnya.

2. Bila anak lebih cenderung ke Logical ( cerdas dalam angka-angka ) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai Insyinur, Dokter,pilot dans sejenisnya

3. Bila anak lebih cenderung ke Interpersonal ( cerdas dalam bergaul, lebih cepat membangun relasi dan cepat banyak teman ) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai Presenter, Marketer, PR and Finansial Konsultan.

4. Bila anak lebih cenderung ke Intrapersonal ( suka menyendiri dan biasanya lebih menutup diri namun kreatif dan imaginatif secara pribadi ) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai pengarang, penyair.

5. Bila anak lebih cenderung ke Music ( cerdas dalam seni musik ) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai Musisi, singer dan composer.

6. Bila anak lebih cenderung ke Visual ( cerdas dalam Visual ) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai seniman, prakarya dan dunia seni lainya.

7. Bila anak lebih cenderung ke Naturalistik ( cerdas dengan alaminya ) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai Juru masak, pelukis dan sejenisnya.

8. Bila anak lebih cenderung ke Kinestetik ( cerdas dalam penampilan tubuh ) maka anak tersebut lebih berpotensi sebagai model, seleb dan sejenisnya.

Apabila seorang anak memiliki lebih dari satu kategori kecerdasan sebagai contoh:

Ilustrasi: Seorang anak cenderung berpotensi di bidang;
a. Linguistik
b. Interpersonal
c. Kinestetik

Maka sebagai orangtua harus memdukung anak tersebut karena kemaksimalan potensi anak sudah kita ketahui seperti penjelasan di atas apalagi bila dikombinasikan dengan ketiga kecerdasan sekaligus di atas maka keberhasilan anak ada pada dukungan orangtua karena pintu kesuksesan anak sudah terbuka lebar dan dia pasti berhasil. Anak yang kecenderungannya berpotensi pada ketiga item tersebut maka seorang anak layak sebagai Wartawan, Pengacara, Presenter.

Hal-hal penting yang harus diketahui orangtua dalam kehidupan anak setiap hari,



1. Komunikasi dengan anak dilakukan dengan cara HIPNOSIS.

Ilustrasi:

Seorang anak kecil yang masih berumur 6 tahun sangat amat shock ketika ia menjatuhkan Kristal kesayangan ibunya. Setelah ibunya pulang kerja agak larut malam, dia langsung membentak anaknya tersebut sehingga anak itupun diam 1000 bahasa di sudut ruangan itu. Anak kecil itupun pasti berpikir bahwa ibunya lebih sayang pada kristalnya dibanding dirinya. Seharusnya seorang ibu harus melakukan pendekatan yang baik dengan anak itu dengan menanyakan sebab kenapa Kristal itu bisa jatuh. Karena seorang anak yang sering dibentak akan mempengaruhi akal sehatnya, minat dan bakat dan biasanya anak tidak mau berbagi dengan orangtuanya, tidak mau cerita dan pada akhirnya anak akan berpikir terus kalau dia bukan siapa-siapa, dia berpikir dia tidak berguna (menurut alam bawa sadarnya)

2. Sebagai orangtua harus memberi Sugesti yang positif dalam kehidupan anak.

Anak yang masih kecil pasti belum mampu berpikir secara logika, biasanya mereka merespon dari stimulus yang diterima tanpa pertimbangan.

Jadi perkataan, tindakan dan sikap orangtua akan direkam dengan mudah di dalam alam bawah sadar anak dan tanpa memilih-milih atau menyaringnya, segala sesuatu akan terekam olehnya sebesar 95 % bahkan lebih.

Artinya semakin banyak sugesti yang positif yang orangtua berikan maka semakin baiklah paradigma anak, minat dan bakat anak akan tumbuh secara alami karena supply positif dari orangtuanya. Dan bila tidak maka sebaliknya dari pernyataan di atas.

3. Mengenal terbentuknya perilaku anak dimulai sejak dalam kandungan. Jadi jika orangtua melihat anaknya memiliki masalah dalam diri anak maka jawabanya ada pada diri orangtuanya yaitu cinta ibunya pada ayahnya atau cinta ayahanya pada ibunya yang menjadi pengaruh besar terbentuknya anak sejak dini.

Ilustrasinya:

Seorang ibu atau bapak seorang anak kecil baru saja pulang kerja. Sementara anak kecil itu sudah dari sejak berangkat orangtuanya kerja tadi pagi hingga sampai sore dia bersama baby sitter , ia merindukan perhatian special dari orangtuanya sepanjang hari itu. Setelah orangtuanya pulang ke rumah, wajah anak kecil itu terangkat dengan semangat, bahagia dan ingin memeluk erat orangtuanya, dia ingin dicium dan disayang.

Tapi ketika orangtuanya sampai di rumah, anaknya berkata” Mama…Papa ? dan langsung memeluk mereka dengan bahagianya. Namun respon dari orangtua berbanding terbalik dengan harapan anak kecil itu. Orangtua itu memanggil baby sitternya” Ani kau ajak main Budi dulu yaa , kami lelah sekali, mau istrahat dulu.

Ketika anak itu ditinggal hatinya sangat kecewa, sedih dan bahkan menangis. Ketika anak kecil mengutarakan isi hatinya baik dengan cara menangis, cemberut, sedih dan cuek karena kecewa maka itu sebenarnya isi hatinya yang terdalam, mutlak dan tidak mau tahu alasanya, dan menginginkan jawaban selekas mungkin untuk meresponnya dengan baik.

Jika orangtua mengabaikan keadaan ini terus menerus maka anak anda tidak akan terbentuk seperti yang harapkan. Minat dan Bakatpun tidak akan tumbuh bahkan sudah susah mengenali kemana arah minat dan bakatnya.

Kesimpulannya:

Dari uraian di atas, maka sebagai orangtua, guru, mentor, educator, tutor dan sejenisnya akan mampu mendeteksi Minat dan Bakat anak sedini mungkin sehingga ketika berharap yang terbaik terhadap anak akan mudah terwujud serta membuat orangtua tidak salah dalam mendidik dan memberikan pendekatan yang pas. Jika anak berkat tanpa dukungan orangtua maka sia-sia namun bila anak Berbakat dibarengi dengan support orangtua maka garis finisnya yaitu anak pasti berhasil.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »