PENGERTIAN, PENYEBAB DAN PENANGANAN ADHD DENGAN AMPUH SEJAK DINI

ASUHANANAK.COM; ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Children and adults with attention-deficit/hyperactivity disorder (CHADD) mendefinisikan ADHD sebagai “a nerurobehavioral disorder characterized by differences in brain structure and function that affect behavior, thoughts, and emotions”. Menurut Goldstein dalam rief (2005), ADHD ditandai dengan “consteliation af problems with inattention, hyperactivity and impulsivity. These problems are developmentally inappropriate and cause difficulty in daily life”.
National institute of mental health (NIMH) dalam supena dkk (2012), ADHD mendefinisikan bahwa ADHD merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai kesulitan dalam memusatkan perhatian, mengontrol perilaku dan hiperaktivitas. Gangguan ini kebanyakan terjadi pada usia anak-anakl dan dapat berlanjut pada usia remaja dan dewasa.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ADHD merupakan kondisi dimana anak mengalami hambatan dalam pemusatan perhatian, impulsivitas dan atau hiperaktivitas. Pemunculan kondisi tersebut muncul karena adanya gangguan nerurologis dan hal ini mulai ditunjukkan pada masa kanak-kanak mulai ketika anak berusia 6 bulan hingga dengan usia di bawah 7 tahun, kondisi ini dapat berlanjut hingga pada usia remaja dan juga pada usia dewasa. Populasi anak usia sekolah yang mengalami ADHD sekitar 3-7%, sementara populasi orang dewasa sekitar 2-4% (hallahan dan kauffiman, 2009)

Menurut DSM-IV (diagnostic and statistical manual of mental disorders), seorang anak didiagnosa ADHD jika menunjukkan 6 atau lebih ciri-ciri inattention :
• Gagal memberikan perhatian pada detail
• Sulit mempertahankan perhatian pada tugas/main
• Terlihat tidak mendengar jika diajak bicara
• Tidak mengikuti instruksi, gagal selesaikan tugas
• Sulit mengorganisasi tugas
• Menghindar, tidak suka, menolak tugas yang menuntut usaha mental
• Sering hilang barang-barang
• Mudah terganggu perhatian oleh rangsang dari luar
• Sering lupa aktifitas sehari-hari
Atau jika menunjukkan 6 atau / lebih ciri-ciri hyperactivity-impulsive.
• Gelisah di tempat dudukSering meninggalkan kelas atau yang menuntut untuk duduk diam
• Sering berlari untuk memanjat pada situasi yang tidak tepat
• Sulit bermain/beraktifitas yang butuh kenangan
• Sering repot, banyak gerak saat naik motor
• Bicara berlebihan
• Menjawab sebelum pertanyaan selesai
• Sering sulit menunggu giliran
• Menginterupsi/menyela orang lain baik dalam percakapan atau permainan
Oleh karena itu, jenis atau tipe anak ADHD ada tiga yaitu:
ADHD tipe inatensi, ADHD hiperaktif-impulsif, dan ADHD tipe kombinasi.

B. PENYEBAB / ETIOLOGI

Penelitian menunjukkan bahwa ADHD paling banyak disebabkan oleh disfungsi neurological sebagaimana pada anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, namun begitu, penyebab ADHD dijelaskan dalam mangunsong (2011) sebagai berikut:

1. Abnormalitas area otak

Penelitian menemukan adanya ketidaknormalan yang konsisten pada tiga area otak orang-orang yang mengalami ADHD yaitu: lobus prefrontal, lobus frontal, dan basal ganglia.

Ketiga area ini adalah bagian yang bertanggungjawab atas fungsi eksekutif otak dan mengatur tingkah laku, bertanggungjawab atas koordinasi dan control tingkah laku motorik.

2. Kelainan Neurotrasmitter

Neurotrasmitter adalah zat kimia yang memb antu dalam pengiriman pesan jumlah atau tingkat nerutransmitter dopamine dan nonepinerphrine pada anak ADHD tidak normal.

3. Faktor herediter atau keturunan

Anak-anak dari orangtua yang mengalami ADHD memiliki resiko sebesar 57% untuk mengalami ADHD juga. Anak kembar identik juga lebih beresiko mengalami ADHD daripada kembar tidak identik.

4. Toksin dan medis

Toksin atau racun merupakan zat yang dapat mengakibatkan kelainan perkembangan janin di dalam rahim ibu, yang berasal dari alcohol atau rokok. Komplikasi pada saat melahirkan serta berat badan bayi yang sangat rendah juga berasosial dengan ADHD.

C. KARAKTERISTIK FISIK MOTORIK

Kondisi hiperaktivitas ditunjukkan oleh anak ADHD melalui banyaknya gerakan-gerakan motorik kasar yang muncul. Gerakan-gerakan motorik kasar ini muncul dengan durasi yang lebih banyak dari pada anak pada umumnya. Seperti kondisi dimana anak mempunyai hambatan untuk duduk tenang, selalu butuh bergerak, dan sebagainya.

Ciri positifnya, anak ADHD biasanya mempunyai energi yang besar. Hal ini terbukti dari kondisi hiperaktivitasnya yang tidak pernah surut. Untuk melakukan banyak aktivitas sudah tentu akan banyak pula energi yang dibutuhkan.

D. KARAKTERISTIK KOGNITIF

Anak ADHD biasanya memiliki gangguan dalam pemusatan perhatian seperti : sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak teliti dalam mengerjakan tugas-tugas, sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas atau bermain, sering tampak tidak mendengarkan apabila berbicara langsung, sering tidak mengikuti instruksi, sering mengalami kesulitan menyusun tugas atau aktivitas, sering menghindar atau membenci terlibat dalam tugas yang membutuhkan usaha mental, sering menghilangkan atau ketinggalan peralatan dan hal-hal yang diperlukan, mudah dialihkan oleh stimulus dari luar, dan sering lupa aktivitas seghari-hari.

Sisi positifnya, anak ADHDb memiliki kecepatan dalam berfikir. Proses informasi dalam otak anak-anak ADHD sangat cepat. Itulah sebabnya anak ADHD mengalami impulsivitas. Mereka juga dapat hiperfokus ketika menemukan hal yang diminatinya. Maka sebagian anak dapat dilakukan aktivitas yang disenangi secara fokus dalam waktu yang lama.

E. KARAKTERISTIK SOSIAL EMOSI

Anak ADHD biasanya mengalami masalah kemampuan adaptif yang diperlukan untuk beradaptasi dalam lingkungan kehidupannya sehari-hari. Ketidakmampuan anak ADHD menahan tingkah laku membawa mereka kepada masalah pergaulan dengan teman-teman sebaya. Berdasarkan penelitian, ditemukan tingginya penolakan dari teman sebaya terhadap anak-anak yang tergolong ADHD. Mereka bukan tidak tahu bagaimana harus bertingkah laku dengan pantas kepada orang lain, melainkan tidak mampu melakukannya.

Defisit dalam menahan tingkah laku membuat mereka memilih sesuatu secara impulsive dan bereaksi berlebihan secara emosional. Misalnya menyerobot ketika bermain, menginterupsi pembicaraan orang lain, kurang memperhatikan hal yang dikatakan orang lain, memberikan solusi yang agresif terhadap masalah interpersonal, kehilangan kesabaran, dan sebagainya seperti sebuah lingkaran setan, anak-anak ADHD berusaha melakukan sesuatu untuk mendapatkan teman, tetapi usahanya tersebut ditambah dengan ketidakmampuan mengendalikan respon, justru dapat membuat teman-temannya merasa terganggu dan tidak mau berteman dengannya (hallahan dan Kauffman, 2009).

"Wahai orangtua, mari pak/ bu berbagi dan berkonsultasi dengan kami seputar anak, anak adalah cerminan bagi orangtua maka mereka itu harta yang sudah ditetapakan Allah memiliki hidup, hak, kewajiban dan berkat"

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »