IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN (abk) TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF

asuhananak.Com- Menjelaskan IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN (abk). Berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus (ABK), saat ia sudah banyak diterapkan pendidikan inklusi di Indonesia, yaitu sistem penyelenggaran pendidikan dimana anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti pendidikan di sekolah regular (umum) secara bersama-sama dengan siswa lainnya, dengan suatu layanan pendidikan yang disesuikan dengan kondisi anak berkebutuhan khusus.
Pendidikan inklusif memiliki manfaat yang sangat positif bagi pelaksanaan pendidikan secara umum dan khususnya bagi siswa berkebutuhan khusus. Dalam supe dkk (2012), manfaat tersebut diantaranya yaitu : 

 
• Membuka peluang yang luas kepada anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan layanan pendidikan karena mereka bisa mengikuti pendidikan di sekolah regular yang dekat dengan rumahnya. dengan demikian, pendidikan inklusif akan mempercepat penuntasan wajib belajar dan mewujudkan gagasan education for all, khususnya di kalangan anak berkebutuhan khusus.
• Pendidikan inklusif memberikan pelajaran sosial yang berharga bagi anak berkebutuhan khusus juga bagi masyarakat secara umumnya. Anak berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan di sekolah regular akan berlatih berintetraksi, berkomunikasi dan melakukan penyesuaian sosial dengan masyarakat umum. Di sisi lain, masyarakat umum juga akan belajar memahami dan menghargai perbedaan serta menumbuhkan sifat empati dan membantu orang yang membutuhkan bantuan.
• Pelaksanaan pendidikan khusus (pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus) akan lebih efisien karena tidak harus mendirikan sekolah khusus yang membutuhkan kelengkapan yang serta khusus dengan biaya yang cukup besar.

Dalam pendidikan inklusif, biasanya sekolah perlu mengembangkan kurikulum untuk siswa berkebutuhyan khusus apapun model kurikulum yang diterapkan oleh sekolah inklusif, ada beberapa prinsip penting yang harus dijadikan acuan oleh para guru dalam mengembangkan kurikulum untuk siswa berkebutuhan khusus yaitu :
 
1. kurikulum yang digunakan untuk siswa berkebutuhan khusus harus kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan khusus.
2. Kurikulum umum yang diberlakukan untuk siswa regular perlu diubah (dimodifikasi) untuk disesuaikan dengamn kondisi siswa berkebutuhan khusus.
3. Penyesuaian kurikulum dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus bisa terjadi pada komponen tujuan. Materi, proses, dan atau evaluasi.
4. Pengembangan model kurikulum untuk siswa berkebutuhan khusus akan berbeda-beda sesuai dengan jenis dan kadar hambatan yang ada pada anak.
5. Penyesuaian kurikulum tidak harus sama pada masing-masing komponen tujuan harus dimodifikasi mungkin tidak demikian halnya dengan proses, dan seterusnya.
6. Proses penyesuaian juga tidak harus sama untuk semua materi. Untuk materi tertentu perlu dimodifikasi, tatapi mungkin tidak perlu untuk materi yang lain.
7. Proses modifikasi juga tidak sama untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran tertentu mungkin perlu banyak modifikasi tetapi tidak demikian untuk mata pelajaran yang lain.

Silakan Baca Peraturan Menteri Pendidikan Tentang Sekolah Inklusif klik disini

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »