Asuhananak-Tahukah anda bahwa membaca untuk anak-anak saat mereka kecil adalah salah satu hal terbaik yang bisa anda lakukan untuk memastikan ini benar adanya.
Sebuah Reset berjudul “Children better prepared for school if their parents read aloud to them”, yang dimuat dalam british medical joumal, mei, 2008, membuktikan hal ini dengan sangat jelas.
Disebutkan dalam riset tersebut, anak kecil dengan ayah dan ibu yang rutin membacanya buku atau majalah cenderung meraih prestasi akademis yang lebih baik di semua jenjang sekolah daripada teman mereka yang tidak memiliki kebiasaan itu. kemungkinan besar mereka akan menamatkan hingga jenjang universitas. Mereka cenderung memiliki gaji lebih besar dalam pekerjaanya dibandingkan anak-anak yang tidak diasuh secara intelektual. Anak-anak mereka nantinya juga cenderung memiliki nilai akademis yang baik.
Sungguh cacatan yang sangat memotivasi dan lagi-lagi ada riset yang menjadi dasarnya. Jadi, jika anda ingin anak anda berprestasi secara akademis ketika mereka sudah besar nanti (juga saat ini),bacakan buku atau majalah saat mereka masih kecil, hanya 10 menit setiap malam pun sudah cukup.
Meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anak anda tentang alam, semesta, sejarah, atau apa saja juga akan membantu mereka membangun pemahaman kohesif tentang dunia. Hal ini akan memberi mereka kepercayaan bertanya, menjelajah, dan mencari tahu hal-hal yang belum mereka pahami, apabila tidak bisa menemani anak anda setiap hari, mintalah istri (atau ibu dari anak anda). Atau pengasuh untuk memprioritaskan kegiatan membaca. Ketika anda bertemu dengan mereka, tanyakan tentang apa yang sedang mereka baca, juga tanyakan apakah mereka punya pertanyaan atau penemuan yang ingin diceritakan.
Ketika kami pertama kali membawa anak ke Eropa, saya terkejut ternyata anak saya tahu banyak soal perang dunia II. Mereka bisa menceritakan pergerakan pasukan sekutu dan pasukan poros saat D-Day (hari dimulainya pertempuran Normandia). Detail ceritanya jauh lebih bagus dari pemahaman saya. Tentu saja, kami senang dan bangga mendengarkan mereka bercerita tentang sejarah perang secara detail.
Setiap anak tentu berbeda. Ada yang lebih suka berpikir secara akademis, ada
yang lebih menguasai bidang lain. Hal ini normal dan baik. Kami telah berusaha mencari bakat alami dari setiap anak-anak memiliki bakat alami, juga kelemahan. Namun, setiap anak juga memerlukan ilmu pengetahuan dasar. Membaca, menulis, dan berhitung. Paling tidak pada tingkat dasar.
Untuk mengembangkan keahlian itu, anak-anak juga perlu belajar berorganisasi, disiplin diri, dan berpikir kritis. Apa pun cita-citanya, bahkan jika mereka kemudian bekerja sebagai mekanik, tukang batu, atau penjaga kebun binatang (semua ini pekerjaan yang mulia), anak-anak kita perlu mempelajari keahlian intelektual dasar. Tanpa keahlian tersebut, mereka akan menjadi buruh yang tidak cakap dengan gaji yang rendah, tak peduli berapa “pintar” mereka sebenarnya.