asuhananak.com-Pertama, hentikan memikirkan semua pesaing pasangan kita. Ini adalah salah satu sumber dari ketidakkuasaaan akan pernikahan anda. Anda mungkin membayangkan seorang perempuan yang baru saja anda temui¬—atau bisa jadi itu sebuah impian anda tentang seorang “ perempuan sempurna” yang telah lama tersimpan di dalam pikiran kita. Atau barang kali anda pernah mengajukan sebuah pertanyaan yang muncul di masa-masa sulit pernikahan anda : “ apa yang akan terjadi jika saya menikahi perempuan lain ?” apa pun impian itu, hentikanlah segera.
Tidak ada satu pun dari perempuan-perempuan impian itu yang akan menjadi ibu dari anak-anak kita. Tidak ada satu pun dari mereka yang akan menghabiskan waktu terbaik dalam hidup mereka untuk membantu anda menjdi seorang manusia seperti sekarang ini. Tidak ada satu pun dari mereka yang mau berbagi kesenangan dan kesusahan dalam membesarkan keluarga anda. Statistik menujukkan dengan jelas : angka perceraian pada pernikahan kedua hampir sama tingginya dengan pernikahan pertama. Ya, ada alasan yang sangat jelas mengapa Allah memerintahkan kita untuk bersyukur dengan istri yang kita miliki (Amsal 5:18).
Kita akan segera membahasnya secara mendalam pada panduan berikutnya. Sikap optimis dan pantang menyerah”. Namun, yang jelas anda harus membuang segala ekspektasi dan angan-angan berlebihan terhadap sebuah ide istri impian anda, jika anda memang ingin pernikahan dan keluarga anda berhasil. Anda harus mengesampingkan semua pesaing dari istri anda—entah itu benar-benar seorang pribadi yang nyata, digital, ataupun khayalan.
Mengapa harus demikian ?
Pertama, ini adalah satu-satunya cara memperlakukan isri anda dengan adil. Anda telah melihat istri anda dalam keadaan terbaik dan terbutuk. Memangnya, sesering apa anda melihat perempuan lain dalam keadaan menggunakan rol rambut atau saat sakit atau saat marah-marah manakala anda lupa membelikan sesuatu yang mereka titipkan pada anda ?jawabnya : tidak pernah. Apakah itu semata karena perempuan lain tersebut tidak mengunakan rol rambut atau tidak pernah sakit atau marah ?bukan. Tapi, itu semua karena anda tidak tinggal satu atap dengannya.
Kedua, anda telah dihadapan Allah dan di depan teman-teman dekat anda untuk menghargai dan merayakan janji pernikahan baik dalam keadaan senang maupun susah. Jelas tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa masyarakat kita didirikan dan menghayati sebuah janji suci pernikahan, kita tidak hanya tengah menghargai istri dan anak-anak kita, melainkan juga memperkuat masyarakat dan bangsa dimana kita tinggal.
Ketiga, anda sebenarnya telah berutang kepada istri anda. Jangan pernah berpikir bahwa tidak ada laki-laki di luar sana yang lebih tampan, lebih menarik, dan lebih sukses dari anda. Apakah anda menginginkan istri anda membayangkan laki-laki tersebut ?tentu tidak, bukan ? maka itu, marilah kita sekarang fokus untuk untuk menjadi pemimipin yang baik dalam pernikahan kita ini. Segera singkirkan pesaing-pesaing istri kita-entah yang berbentuk imajinasi ataupun yang benar-benar nyata.