Sejauh mana anak anda malas? anak tersebut harus digali dan ditelusuri faktor utama hingga unsur-unsur terkecil di dalamnya
“MALAS BELAJAR”
LANGKAH 1
KENALI PENYEBABNYA
Pada dasarnya anak-anak SD-SMU sekarang mulai tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah sehingga dengan mudah kita beranggapan bahwa anak itu malas belajar. Itu sebabnya biasanya kita bereaksi dengan menegurnya dan pada akhirnya meminta bantuan guru les. Sesungguhnya ada banyak alasan mengapa anak mengalami kesukaran belajar walaupun anak telah berusaha dan dengan tekun belajar, tetapi hasilnya tetap tidak memadai dan itu berarti tuntutan sekolah melampaui kesanggupannya. Bila kita memaksakannya, anak akan tertekan dan berkembang dirinya akan terganggu. Hanya satu alasan kenapa anak bersikap demikian, yaitu kemalasan. Dengan alasan anak tidak dapat mengikuti pelajaran karena pelajaran disampaikan dengan cara yang tidak sesuai dengan cara belajarnya. Anak mengalami kesulitan belajar karena alasan pribadi yang berkaitan dengan pengajar. Misalnya, ada anak yang tidak menyukai pelajaran tertentu karena ia tidak menyukai kepribadian pengajarnya. Dapat pula ia tidak menyukai pengajar karena pernah diejek atau dipermalukan.bahkan, mereka mengalami kejenuhan dalam belajar akibat perlakuan teman yang tidak bersahabat.
Akhirnya, ia tidak suka ke sekolah bahkan konsentrasi balajarnya menurun karena ia seringkali merasa takut untuk sekolah dan bertemu dengan guru atau teman di kelasnya. Anak mengalami kejenuhan juga karena akibat masalah rumah tangga. Masalah orang tua pada akhirnya menjadi masalah anak juga dan sangat berpengaruh dengan kondisi anak. Anak mengalami kesukaran balajar sebab baginya bermain jauh lebih menyenangkan daripada belajar dengan teknologi membuat anak asyik bermain dan lupa waktu dan tanggung jawab. Selain itu, anak menjadi males belajar adalah karena “label” yang diberikan orang di sekelilingnya sehingga menimbulkan keyakinan bahwa dirinya malas belajar yang akhirnya berdampak pada perilaku malas belajar.
LANGKAH 2
PERSIAPAN
Sebelum melakukan penanganan lebih lanjut, tanyakan terlebih dahulu kepada diri anda hal-hal seperti berikut.
Apakah gaya belajar anak anda terakomodir di kelasnya ?
Apa yang paling menarik anak anda lakukan selain belajar dan memotivasinya ?
Apakah anda sering mengatakan kata-kata “malas” kepada anak anda ?
Apa yang membuat anak menjadi malas dan tidak termotivasi dalam belajar ?
LANGKAH 3
PENANGANAN DENGAN HYPNOPARENTING
Solusi yang tepat bagi para orang tua dan anak yang selalu cenderung termotivasi untuk tidak belajar hanyalah dengan memberikan kesempatan atau menyediakan waktu untuk belajar. Sebagai orang tua kita juga harus mendukung bagaimanapun caranya anak itu belajar dan mencari tahu alasan anak menghindar dari tanggung jawabnya sebagai seorang siswa atau siswi di sekolah.
Apabila teknologi games yang sudah tersedia dapat menjadi cobaan berat buat anak anak, ada baiknya orang tua dapat mengawasi dan tidak terlalu memanjakan anak dengan berbagai macam teknologi yang semakin membunuh minat belajar anak anak kita.
Memahami gaya belajar anak, apakah anak itu belajar dengan cara visual,auditori, atau kinestetik.
Lakukan teknik berkomunikasi dengan role model seperti di bawah ini.
[Peran 1 adalah si anak.]
[Peran 2 adalah tokoh idola anak yang dipercayai (misalnya iron man). Peran 2 dapat dimainkan oleh anak atau oleh orang dewasa atau orang tua.]
[Peran 3 adalah sisi baik anak. Peran 3 dapat digabung dengan peran 2 jika anak menginginkannya.]
[Peran 1 berkomunikasi dengan peran 2 tentang masalah malas belajar dan menunjukkan juga bagaimana sisi baik anak merespon terhadap gaya komunikasinya…]
Peran 1 : “iron man, kalau aku belajar, aku suka ngantuk, pusing, rasanya pengennya maiiinn aja, aku suka dimarahin mama kalau aku gak belajar, katanya aku malas banget kalau belajar”
Peran 2 : “sinta, kamu tuh gak malas belajar, Cuma kamu suka mau main aja jadi belajarnya dilupakan deh, tapi kalau menurut aku, kamu boleh aja kok main tapi diatur aja waktunya. Kalau kamu capek belajar, kamu boleh main.”
Peran 1 : “Tapi aku gak suka belajar, kalau aku belajar bawaanya malaaasss banget…”
Peran 2 : “Tapi kamu mau kan nilai ulanganmu bagus dan kamu buktikan ke mama kamu kalau kamu gak malas, mereka salah menilaimu.”
Peran 1 : “Mau sih, tapi gimana caranya yah ?”
Peran 2 : “Sekarang kita cari cara yuk buat kamu. Kamu tahu apa yang dapat aku lakukan untuk membantumu ?”
Peran 1 : “Kalau kamu aku tahu banget, kamu kan pembela kebenaran, aku pengen seperti kamu, kayaknya semua orang memujimu karena kamu dapat mengalahkan kejahatan,”
Peran 2 : “Ya kalau gitu, kamu ikut aku yuk, sekarang…kamu pegang tanganku, kamu tutup mata, nanti aku akan bawa kamu ke tempat-tempat yang kamu belum pernah kunjungi.
Siap yah…1…2…3… nah kamu lihat di sana, ada olimpiade di mana anak-anak yang punya kepandaian berlomba di sana. Lihat juga orang yang ada di sekelilingnya. Mereka dipeluk, dicium, dan dipuji. Wah, senang sekali yah… sekarang kita lihat yuk bagaimana mereka di rumah… siap yah… aku akan bawa kamu ke rumah mereka…1…2…3… tuh kamu lihat mereka belajar dengan santai, mereka mengatur waktunya dengan baik, mereka belajar setiap hari secara teratur, coba kamu lihat juga, ternyata merek juga suka main, tapi mereka dapat mengatur waktunya dengan baik. Pasti kamu mau kan ? (anak mengangguk(. Baiklah kita akan kembali lagi ke posisi kamu duduk…1…2…3…”
Peran 1 : “Oh, jadi mereka belajar gak harus berjam-jam kayak aku, yang penting belajar santai dan aku harus menikmati waktu belajarku yah. Kalau udah lelah boleh main, terus belajar lagi. Aku pengen kayak gitu, semua orang memuji kepintaranku…”
Peran 2 : “Kirap-kira ada sifat baik kamu yang dapat kamu panggil untuk menolongmu kalau kamu lagi malas belajar ? jadi kalau kamu lagi malas, ketika kamu panggil. Dia akan datang dan membuat kamu mau belajar kembali.”
Peran 1 : “Hmm..., semangat, tapi aku pengen kamu yang bawa rasa semangat itu untuk aku.”
Peran 2 : “Oh boleh kok, sekarang kamu dan rasa semangat yang ada dalam diriku, kita bergandengan tangan yah… terus kamu ikutin aku yah…(sambil anak mengikuti) wahai malas belajar, sekarang ada iron man yang penuh semangat akan melindungi kamu, menjaga dan mencintai kamu, juga akan membuat kamu tetap bersemangat dalam belajar karena pada dasarnya kamu adalah anak yang rajin belajar dan kamu gak usah kuatir karena aku akan jadi pembela kamu sehingga kamu dapat mengalahkan kejahatan yaitu si malas belajar dalam dirimu.”
BAIK SAUDARA, APA PERTANYAAN ANDA SEPUTAR ANAK ? TERIMAKASIH