MASALAH MALAM HARI
“Takut tidur sendiri”
LANGKAH 1
KENALI PENYEBABNYA
Ketika anak anda masih bayi, mungkin anda tidak akan mengalami kesulitan untuk tidur karena rasa takut gelap pada malam hari. Hal ini disebabkan anda selalu menjaganya pada setiap malam sehingga mereka tidak akan merasa takut saat siang atau malam hari. Namun, ketika anak-anak mulai beranjak belita, pasti akan ada saatnya untuk mengajarkan mereka untuk berani tidur di kamarnya sendiri. Ketika tiba waktunya untuk tidur sendiri, balita cenderung akan mengalami kesulitan untuk tidur sendiri pada malam hari. Tak jarang waktu tidur malam menjadi sangat menakutkan untuk mereka. Galapnya malam akan berubah menjadi sangat menakutkan bagi belita berusia empat tahun. Hal ini disebabkan adanya peningkatan daya kognitif pada otak dan juga tingkat imajinasi yang tinggi. Keengganan anak untuk tidur sendiri biasanya dipengaruhi oleh rasa takut, tidak nyaman, dan juga kebiasaan tidur si anak.
Rasa takut tidur sendiri dapat dipengaruhi oleh ketakutan akan gelap atau terpisah dari orang tua. Namun, mengigat usia anak bunda yang telah berusaia 13 tahun maka ketakutan akan gelap tidak lagi umum dimiliki oleh anak seusianya. Ketakutan lain yang biasanya berkaitan dengan keengganan tidur sendiri adalah harus berpisah sementara dengan orang tua.
LANGKAH 2
PERSIAPAN
Sebelum melakukan penanganan lebih lanjut, tanyakan terlebih dahulu kepada diri anda hal-hal sebagai berikut.
Cobalah untuk mengevaluasi apakah anak menunjukkan tanda-tanda bahwa selai tidur pun ia cenderung tidak mau berpisah dari orang tau atau tampak takut berinteraksi dengan lingkungan.
Apakah kamarnya sudah memberikan kenyamanan baginya?
Apakah orang tua sudah melatihnya tidur sendiri atau membuat anak harus tidur didekatnya ?
Apa sebab anak menjadi takut untuk tidur sendiri ?
LANGKAH 3
PENANGANAN DENGAN HYPNOPARENTING
Bangunlah hubungan yang aman dan hangat antara anak dan orang tua. Jalin komunikasi dan bentuk rasa percaya lewat tindakan serta ucapan. Dengan adanya rasa percaya akan menimbulkan rasa aman dalam diri anak.
Berikan rasa nyaman bahwa dia selalu ditemani hanya saja di kamar yang berbeda. Memberikan benda untuk teman tidur dapat menjadi salah satu pilihan.
Untuk membuat anak nyaman dengan kamarnya, bantu ia mendekorasi kamarnya tau menciptakan suasana nyaman yang mirip dengan kamar orang tuanya.
Nyamakan lampu jika kondisi yang gelap gulita adalah masalahnya.
Proses latihan yang konsisten. Jika saat ini anak belum dilatih dengan konsisten, sangat mungkin ia tidak dapat melakukannya karena hal tersebut.
Untuk anak yang sulit tidur nyenyak dapat dilakukan hal-hal seperti di bawah ini.
“Anak diminta untuk menjaga boneka atau mainan kesayangannya…”
“Anggie, si bolbol (nama mainan) gak mau tidur kalau anggie gak tidur. (sebagai alternatif orang tua dapat bermain peran menjadi si bolbol yang tidak dapat tidur karena anggie tidak tidur).
Dia capek dan butuh istirahat. Temani yah…si bolbol minta dilindungi dari kegelapan malam. (hal ini akan membuat anak anda dapat merasa lebih hebat sehingga harus melindungi bonekanya tersebut). Tugas anggie malam ini adalah menjaga si bolbol agar tetap aman dan nyaman.” Ucapan ini akan membuat anak anda dapat tidur lebih nyeyak karena mereka merasa aman dan terlindungi.
Jika anak takut karena ada setan, hantu, dan sejenisnya yang membuatnya tidak berani tidur sendiri, lakukan dengan cara mengedit submodalitas berarti bawahan atau turunan dari modalitas. Kalau modalitas terdiri dari visual, auditori, kinestetik, olfakrori dan gustatoti, maka untuk setiap modalitas tersebut ada turunannya yang lebih menggambarkan secara detail karakteristik dari modalitas tersebut. Submodalitas untuk visual antara lain gambaran yang muncul berwarna atau hitam putih, terang atau gelap, dekat atau jauh, ukuran gambar yang muncul apakah besar memenuhi seluruh lapangan pandangan atau berukura tertentu yang lebih kecil, fokus atau buram, adakah bingkainya atau tidak, apakah berupa gambaran diam seperti lukisan atau berupa film yang bergerak, serta apakah kamu melihat diri kamu di dalam gambar itu atau tidak.
Mari kita membuat contoh, “sekarang bayangkan dengan sungguh-sungguh tentang liburan terakhir kamu yang menyenangkan hmmmm, dapat? Adakah gambaran yang muncul dalam pikiran kamu? Apakah gambar itu berwarna atau hitam putih? Terang atau gelap? Bagaimana ukuran gambarnya? Besar atau kecil? Letak gambar itu dekat atau jauh? Apakah gambarnya fokus atau buram? Berupa gambar diam atau film yang bergerak?” misal anak yang tidur sendiri tidak berani karena takut setaan di dalam kamarnya maka lakukan instruksi di bawah ini.
“Coba kamu bayangkan bagaimana gambaran setan dipikiranmu. Sekarang ubah gambar setan menjadi gambar yang lucu deh (spongebob squarepants), buat warnanya menjadi hitam putih, ukurannya menjadi setengah kali lebih kecil dari sebelumnya, dan buat gambar itu menjadi agak buram. Perhatikan perasaan kamu yang timbul bersamaan dengan perubahan gambar itu.”
Jika masih muncul, lakukn ini bersama dengan anak (anda juga terlibat).
“Di mana saja adanya setan itu?
"Berapa banyak? Bentuknya seperti apa?
"Nah, supaya setanya hilang, mau kita apain yah?” anak menjawab, “masukkan karung terus di bom.” Orang tua kemudian berkata, “ya udah kita masukin karungnya yuk, terus kita bom, BOOOMMM! Wah, setannya pada hancur.
Yuk kita lakukan sekali lagi sampai mereka tidak terlihat lagi…BOOOMMM! Sekarang semua sudah hancur. Buat semua bayangan imajinasimu menjadi hitam putih dan buram, kecilkan suaranya kalau kamu mendengar suara dan perkecil terus gambarnya sampai tidak terlihat lagi, buang…buang…buang…”
SEKIAN TERIMAKASIH ! MARI BERBAGI DAN BERTANYA KEPADA SAYA KARENA SAYA SUKA BERBAGI SOLUSI PENANGANAN ANAK SEJAK DINI, SEMOGA BISA MENJAWAB KELUHAN ANDA SEBAGAI ORANGTUA