Dampak Positif Dari 6 Panduan Diskusi Kelompok Kecil Laki-Laki Sukses

Asuhananak-Di belahan dunia mana pun Anda tinggal dan dalam kondisi apa pun, ada banyak manfaat yang diperoleh para ayah dari membaca buku ini. Karenanya, ada baiknya mengumpulkan sekelompok laki-laki


Yang aktif terlibat membahas isu-isu yang diangkat dalam buku ini.Interaksi tersebut tidak hanya merangsang pemikiran dan mendorong Pembelajaran, tapi juga penting untuk membina hubungan yang berkualitas dalam kelompok itu. Memulai perjalanan untuk menjadi Seorang ayah yang lebih baik memerlukan ikatan persahabatan dan dukungan yang dapat diberikan oleh kelompok semacam ini.


Berikut adalah beberapa tips yang akan membantu kelompok Anda menjadi tempat yang sehat untuk berbagi pikiran dan perasaan sehingga dapat melatih kedewasaan. Bersiaplah terhadap sejumlah masalah yang dapat mengganggu waktu diskusi Anda. Dengan begitu, Anda dapat mencegah terciptanya suasana yang justru menghambat interaksi. Pertimbangkan taktik berikut ini.

1. Jejak Kelinci (pembahasan yang tanpa arah):

Ketika sebuah pertanyaan atau komentar muncul di luar topik masalah, berikan saran untuk membahasnya pada kesempatan lain atau menawarkan pada kelompok itu untuk mengganti pembahasan ke topik yang baru.

2. Filibuster (pidato yang terlalu panjang):

Ketika seorang anggota kelompok berbicara terlalu panjang-lebar sehingga yang lain merasa tidak dilibatkan dalam diskusi, arahkan beberapa pertanyaan khusus untuk orang lain. Pastikan bahwa Anda tidak bertanya kepada orang yang merasa tidak nyaman untuk berbagi saat itu juga.

3. Kondisi Ketidaktahuan:

Cobalah untuk tidak mengungkapkan pendapat atau perasaan tanpa wawasan yang baik terhadap topik yang dibicarakan.

Jika Anda tidak memiliki informasi khusus untuk menjawab pertanyaan atau pendapat, akui hal tersebut dan tawarkan untuk mencari tahu sebelum pertemuan berikutnya (pastikan Anda menindaklanjutinya). Dorong anggota kelompok Anda untuk melakukan hal yang sama.

4. Zona Tak Nyaman:


Kadang-kadang anggota kelompok mengira mereka akan diminta untuk berbicara tentang hal-hal yang membuat mereka merasa canggung. Bantu tenangkan para anggota kelompok lewat pembukaan diskusi yang baik. Mulailah dengan mengajukan pertanyaan yang tidak mengintimidasi kepada seluruh kelompok. Jika kelompok Anda besar (10 orang atau lebih), pertimbangkan untuk membagi anggota kelompok menjadi tiga atau empat orang. Tawarkanjuga kesempatan bagi anggota untuk menuliskan jawaban mereka dan memanggil mereka untuk membacakan tulisannya. Berbagi dengan kelompok kecil atau memikirkan jawabannya dulu serta menuliskannya sebelum menceritakannya dapat mengurangi rasa terintimidasi. Dengan sikap perhatian dan persahabatan,kebanyakan dari mereka akan memberikan waktu dan kesempatan, jika Anda memberikan contoh. Bahkan, orang yang pendiam pun dapat menjadi lebih terbuka.

5. Bulu Terbang (perselisihan):

Membuka kesempatan untuk berkomentar kadang-kadang dapat memunculkan perselisihan. Ingatkan anggota kelompok bahwa boleh saja tidak setuju, tapi tidak perlu marah-marah. Anda dapat menciptakan atmosfer saling menerima dengan mendorong orang-orang yang tidak setuju untuk menyatakan ulang apa yang telah mereka dengar dari perkataan orang lain. Kemudian ajak masing-masing pihak mengevaluasi seberapa akurat pendapat yang mereka ungkapkan. Mintalah anggota kelompok untuk menemukan sebanyak mungkin poin yang disetujui kedua pihak. Periksa ayat Alkitab yang berhubungan dengan topik tersebut untuk mencari kesamaan yang bisa diterima oleh mereka semua. Jika pertentangan pendapat mulai mengalihkan fokus diskusi, tawarkan untuk membicarakannya lebih lanjut pada waktu yang telah disepakati.


6. Popularity Poll (kemenangan mayoritas):

Hindari untuk menyelesaikan masalah kecenderungan berdasarkan pendapat mayoritas, bukan pada pengetahuan tentang subjek diskusi. Dorong anggota kelompok untuk mengecek ayat Alkitab sebagai pencerahan atas masalah yang sedang dibahas dan mempertimbangkan informasi terkait lainnya. Jika perlu, bersepakatlah untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan membagi temuan Anda pada sesi berikutnya sebelum menarik kesimpulan tentang masalah tersebut.


"""Beberapa anggota mungkin tidak menganggap penting partisipasi dalam kelompok dan mungkin hanya ingin mempelajari intinya saja.Dalam hal ini, tekankan gagasan bahwa pengetahuan tanpa cinta, informasi tanpa relasi adalah sia-sia. Tumbuh dalam pembelajaran menjadi seorang ayah yang lebih baik hanya berhasil dalam konteks interaksi kelompok di mana para pemimpin dan anggota kelompok dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang positif. Hal ini memerlukan perjuangan dan terkadang terlihat sulit, tapi hasilnya sangat luar biasa. Desak anggota kelompok Anda untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang telah Allah berikan dan untuk menjaga hati dan pikiran tetap terbuka saat belajar untuk mencintai satu sama lain dan belajar menjadi ayah yang lebih baik hari ini!"""

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »