Asuhananak- Baru-baru ini, ada sebuah artikel di blog yang mengatakan bahwa “ anda tahu bahwa anda adalah seorang ibu yang bekerja ketika anda menyebut waktu perjalanan pulang-pergi dengan sebutan “me time”. Hal ini sebetulnya tidak begitu lucu karena merupakan kenyataan bagi sebagian banyak para ibu.
Gelombang stres yang ekstrem datang dan pergi tetapi dalam hal ini seorang motivator bernama Mary mengingatkan Waktu yang panjang ketika dia merasa seakan-akan setiap detik dan harinya perlu diukur,dikelola dan dimaksimalkan. Menjadi seorang ibu adahh hal yang berat’ tetapi menjadi ibu dengan pekerjaan di luar rumah memiliki beberapa tantangan yang ekstrem. Meskipun semakin banyak ibu bekerja—bahkan menurut Biro
Sensus Amerika Serikat sekitar dua-pertiga dari semua ibu memiliki pekerjaan
di luar rumah‘ -ini tetap sesuatu yang sulit dilakukan.
Bagaimana caranya agar Anda dapat menjadi orang yang kompeten, kreatif, responsif, serta orang yang dicari untuk memecahkan masalah dipekerjaan Anda sekaligus istri yang mendukung dan penuh kasih bagi suami Anda? Selain itu juga Anda harus: memberi makanan sehat bagi keluarga.
Anda; membantu anak—anak Anda secara akademis; berolahraga agar Anda tetap sehat: menjadi tetangga yang penuh kasih dan selalu membantu yang membutuhkan, memperhatankan Persahabatan dengan teman terbaik Anda SMA dan sebagainya; mengantar anak-anak ke pertandingan olahraga, latihan-latihan, janji dokter. . . daftar ini bertambah terus menerus.
Berikut ini adalah rahasia terbesar yang harus dipelajari oleh semua Ibu yang bekerja, anda tidak melakukan semuanya, mencoba untuk menjadi karyawan , istri, teman dan ibu yang sempurna adalah pekerjaan yang melelahkan. Berusaha melakukan semua hanya akan menyebabkan frustasi dan rasa bersalah, kelelahan dan kesengsaraan bagi bagi seluruh keluarga anda. Tutup telinga anda terhadap lagu kesempurnaan. Terimalah keterbatasan anda dan pakailah hak anda untuk mengatakan “ aku tidak bisa melakukan itu.” Tidak apa-apa. Tidak segala hal dilakukan Yesus ketika berada di Bumi.
Jadi, mari kita membuat keputusan kita dengan ringan, dengan tetap berdoa kepada Bapa di Surga untuk mendapatkan bimbingan yang baik dan kebijaksanaan. Perubahan itu konstan namun begitu pula pengertian dan kasih-Nya.