KETAHUI CARA SUGESTI TERAPIS KEPADA KLIEN DENGAN OPTIMAL BERHASIL

Setelah anda menguasai DLT , DEEPENING , INDUKSI, TEST SUGESTIBILITAS,maka lanjutannya adalah Affirmasi atau sugesti.
Sugesti diberikan setelah proses deepening dilakukan dan terapis menilai bahwa klien masuk ke dalaman trance yang dibutuhkan. Sugesti merupakan pesan yang diberikan kepada klien ketika sudah berada dalam kondisi hipnosis. Dalam kondisi hipnosis,pesan tersebut dapat langsung mengakses pikiran bahwa adarnya sehingga dapat berpengaruh pada sikap dan perilakunya. 
Ada dua macam sugesti, yaitu yang bersifat non-therapeutic dan therapeutic. Sugesti non-thearaupetic biasanya diberikan pada hinostage, yaitu sugesti sugesti yang memunculkan perilaku menarik untuk dilihat sebagai hiburan. Sementara itu,sugesti therapeutic diberikan dalam proses terapi. Sugesti yang diberikan berupa pesan-pesan positif untuk dapat mengubah sikap dan perilakunya menjadi lebih baik. 

Dalam terapi, dapat digunakan post-hypnotic suggestion atau sugesti yang diberikan saat klien dalam kondisi hipnosis. Sugesti itu dapat berlaku setelah ia bangun dari “tidurnya”. Sugesti dibedakan menjadi dua, yaitu direct suggestion dan indirect suggestion (metafora). Direct suggestion artinya pesan yang disampaikan dalam sugesti diberikan secara jelas dan langsung pada hal yang dituju. 

Sebagai contoh, ketika kita ingin memberikan sugesti pada klien untuk menjadi percaya diri, sugesti yang diberikan adalah “mulai sekarang dan selanjutnya, anda menjadi orang yang percaya diri dan memiliki keyakinan atas kemampuan anda sendiri. Anda dapat rasakan ketika menjadi pusat perhatian bagi orang-orang sekitar anda pandai bergaul…” Indirect suggestion atau sering disebut sugesti metafora adalah sugesti yang diberikan dalam bentuk cerita untuk menghasilkan perilaku dan hasil yang diharapkan. 

Pikiran bawah sadar memiliki sifat seperti anak kecil sehingga ketika sugesti diramu dalam bentuk cerita, pesan akan lebih mudah masuk. contohnya ketika kita ingin memberi sugesti klien menjadi lebih percaya diri, kita dapat menyugesti dengan membuat cerita kalau dia sedang menonton bioskop. Dalam film yang ditontonnya, tokoh utama dalam film tersebut adalah dirinya sendiri. 

Klien digambarkan sebagai seorang sosok yang percaya diri, wajah yang cerah daan meyakinkan, penampilan menarik dan menawan, serta dapat berinteraksi dengan orang lain.klien juga digambarkan dapat melakukan presentasi yang persuasive dan kharismatik dengan sangat baik. 

Setelah klien dapat melihat semua gambaran ideal dirinya dalam film tersebut, terapis meminta klien untuk menjadikan gambaran dirinya menyatu dan menjadi dirinya yang sekarang. Setelah klien bangun dari tidurnya diharapkan ia akan bersikap dan berperilaku seperti gambaran dirinya dalam film tersebut.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »