Ada empat wilayah utama gelombang otak pada manusia, yaitu beta (kondisi aktif), Alfa (kondisi tenang dan fokus), Teta (kondisi sangat tenang), dan Delta (kondisi tidur). Kondisi hipnotis yang dalam (deep trance) setara dengan kondisi gelombang Teta.
Teknik hipnotis adalah seni untuk membawa seseorang dari kondisi aktif (beta) ke kondisi tenang (alfa dan teta). Kondisi teta itu pikiran sadar tidak aktif dan pikiran bawah sadar bersifat reseptif atau mudah menerima saran serta sugesti dari luar. Kondisi delta adalah pikiran bawah sadar tidak aktif, tetapi pikiran bawah sadar nonreseptif. Gelombang otak manusia terdiri dari sebagai berikut.
1. Beta, yaitu keadaan sadar “permukaan” dan tidak waspada (>14 Hz).
Gelombang ini terjadi pada saat seseorang mengalami kegiatan mental yang full terjaga. pemisalannya : thinking, rasional, problem solving, dan thinking situation. Frekuensi di atas biasanya pikiran seseorang didominasi oleh logika. Saat seseorang berada di gelombang ini, otak kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya sehingga menyebabkan gelombangnya meninggi. gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.
2. Alfa, yaitu keadaan sadar “penuh” dan penuh kewaspadaan (8-14 Hz).
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar. Seseorang yang sedang rileks, melamun atau berkhayal gelombang otaknya berada dalam frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau keluarnya potensi dari alam bawah sadar anda. Anak-anak balita selalu berada dalam kondisi alfa. Itu sebabnya mereka mampu menyerap informasi secara cepat. Dalam kondisi gelombang ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Gelombang alpha akan membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat.
3. Teta, yaitu hampir tidur (4-8 Hz).
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Misal saat trance, hypnosis, meditasi dalam, dan khusyu. Perlu diingat,gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar, imajinasi, mudah menerima informasi apa adanya. Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran bisa menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang akan menjadi khusyuk, rileks, pikiran hening dan intuisi pun muncul. Ini semua terjadi karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP ( Arginine vasopressin).
4. Delta, yaitu tidur (>4 Hz).
Gelombang otak yang terjadi pada saat ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta ini adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Frekuensi terendah ini muncul saat seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan badan, dan tidak berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan HGH (Human Growth Hormone/ hormon pertumbuhan) yang bisa membuat orang awet muda. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.
Riset yang dilakukan para pakar di bidang pikiran dan otak, di luar negeri., mendapatkan satu hasil yang perlu kita cermati dengan hati-hati sekali. Riset itu menyatakan bahwa anak saat berusia 0 – 3 tahun hanya beroperasi dengan menggunakan pikiran bawah sadar. Dengan demikian apapun yang dialami oleh seorang anak pada 3 tahun pertama hidupnya akan diserap semuanya oleh pikiran bawah sadarnya. Jika mau lebih tepat, sebenarnya pikiran bawah sadar sudah aktif sejak anak masih dalam kandungan.