RESIKO SEKSUALITAS TANPA CINTA DALAM DUNIA PERCINTAAN

Pandangan akhir-akhir ini banyak diambil sebagai alasan yang membenarkan kehidupan bebas. Mereka mengatakan bahwa setiap manusia membutuhkan kepuasaan dorongan seks yang dianggap sebagai proses biasa dalam kehidupan cinta. Seperti halnya makan, minum akan melepaskan lelah dan sebagainya. Hidup kembali ke alam hewan , dimana hewan merupakan bagian yang terikat dari putaran roda kehidupan alam. Manusia dijadikan sebagian dari makhluk alam yang mengikuti perputaran roda kehidupan tanpa perasaan dan keinginan sendiri.
 
Dengan kata lain, pendapat tersebut kurang menghargai kelebihan manusia dibadingkan dengan hewan dan mengabaikan kelebihan manusia sebagai makhluk satu-satunya yang bebas bertindak namun disertai dengan tanggung-tanggung jawabnya.

Bila kita melihat sudut pandangan dari pernyataan di atas maka kuran tepat menggunakan istilah seksualitas, lebih tepat dorongan seks. Dorangan seks dan pemuasan dorongan seks tanpa cita mungkin saja terjadi. Dorongan seks dan pemuasaannya tanpa cita memang terjadi pada alam hewan. Dan pendapat yang menganggapnya sebagai proses yang animal tidak dapat disangkal kebenarnya.

Pada umumnya adalah mustahil untuk menekan hakekat kemanusiaan. Oleh sebab itu dalam pemuasaan dorongan seks pun selalu terlihat seperti kombinasi antar keduanya
Setiap orang yang menghargai arti cinta pasti tidak akan sama seperti cinta dunia hewan. Hewan bercinta kepada lawan jenisnya namun tidak memiliki cinta maka itu artinya hanya sebuah dorongan naluri sek semata dan setelahnya akan sirna tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dan apa konsekuensi dari pemuasaan seks yang dilakukan hewan terhadap lawan jensisnya.

Sedangkan manusia bercinta kepada lawan gendernya harus dibarengi dengan cinta yang murni dan tulus dan disertai kasih sayang yang mendalam dan terus memberikannnya perhatian bahkan kebutuhan yang setara dengannya. Jadi cinta manusia tidak boleh disamakan cinta karena didahuluo oleh dorongan seks atau pemuas dorongan seks itu sendiri. 


Kesimpulannya adalah : Bila anda menemui lawan jenis anda dan memadu anda dan hanya sebatas dorongan seks dan media pemuasnya maka cinta yang anda terima cepata atau lambat akan merugikan target sebagai objek. Cinta tanpa kasih sayang dan ketulusan dari hati nurani akan mengakibatkan kebosanan bahkan cinta yang didapat diibaratkan sebagai air di daun talas. Intinya tidak akan pernah tercipta cinta permanen atau kekalnya cinta diantara keduanya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »