Memberdayakan keluarga dengan menempatkan kepentingan mereka di atas kepentingan diri sendiri akan membawa banyak manfaat, tidak hanya untuk saat ini, tapi juga bagi generasi yang akan datang. Inilah makna terdalam menjadi seorang ayah yang baik.
Melayani orang lain adalah hakikat dari semua model kepemimpinan yang berhasil. Butuh kemauan besar untuk menempatkan kebutuhan dan keinginan keluarga di atas kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Dan ini tidak mudah. Kebanyakan dari kita cukup baik dalam hal memenuhi keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Belakangan ini, dorongan untuk menyenangkan dan memenuhi semua keinginan dan kebutuhan diri sendiri sudah dianggap suatu kewajaran di dalam masyarakat barat. Dan kita semua percaya itu. Tapi, ini keliru. Bahkan jika anda benar-benar ingin menjadi seorang ayah yang efektif, hal tadi adalah kekeliruan besar.
Dua puluh abad yang lalu, rasul paulus menganjurkan agar setiap suami mencintai istri mereka (dan juga keluarga) “sebagaimana Kristus telah mencintai jemaat… dan telah memberikan diri-Nya bagi jemaat” (Efesus 5:25). Ajaran tersebut tentu saja telah bertahan sepanjang zaman. Kepemimpinan yang melayani tidak hanya baik bagi keluarga, tapi juga bagi kita karena hanya dengan melayani mereka secara efektif, kita menjadi laki-laki yang lebih kuat dan lebih baik.
Paulus merupakan orang yang sangat luar biasa diandalkan Tuhan dalam menyebarkan injil dan mengasihi semua jemaatnya. Apa yang disampaikan toko alkitab tersebut merupakan sebuah peringatan kepada seorang ayah untuk mampu mendidik, mengajar, mengasihi dan menafkahi serta menumbuhkan suka cita yang terus menerus terjadi di dalam kehidupan kita. Tidak ada yang perlu diragukan oleh seorang ayah ketika sudah melakukan seperti Paulus katakan kepada seluruh jemaat di muka bumi ini.
Ketika seorang ayah sudah berhasil dan dirasakan oleh anggota keluarga dampak efektivitas yang digagas seorang ayah tersebut maka keluarga anda akan menjadi keluarga yang tumbuh dewasa dalam hidup dan siap menerima tuai yang besar. Bila ayah sungguh mengasihi keluarga maka Ayah di atas segala Ayah yaitu Bapa Surgawi akan mengasihi semua kelarga itu dan apapun keperluan keluarga itu diberik kecukupan bahkan kelimpahan saja dicurahkannya dengan segenap kuasannya.