Amat sangat perlu kita mengetahui bahwa perumusan mengenai cinta, jelaslah bahwa cinta itu sulit dan amat sulit untuk diformulasikan sebagaimanapun. Secara general dapat dikonklusinya bahwa cinta atau LOVE itu yakni someone yang ingin rela berkorban demi sang Romeo atau Sang Juliet, ia bukan ? Nah, dengan versi lain bahwa cinta itu mempunyai makna yaitu menerima penderitaan dan kepribadian sang idola hati dalam segala sikon apapaun. Dengan maksud yang paling dalam adalah ingin menyenangkan lawan jenisnya. ( padahal banyak insan menyenangkan dan mencintai lawan gendernya namun dirinya sendiri tidak diberlakukan demikian sama ). Hati-hati dengan pernyataan tersebut.
Seksualitas yang mencakup segi-segi kehidupa biologis dan psikis bahkan merupakan kombinasi psikofisik dan juga meliputi perasaan senang dan tidak senang. Memang ada kalanya menyenangkan namun adakalanya sebaliknya. Oleh karena itu kita haris jeli yaitu hal mana yang paling banyak mempengaruhi keadan fisik pasangan tersebut ?. bila salah seorang berada dalam kondisi fisik yang tidak baik tentuknya konstrasi dipusatkan pada pemulihan keadaan fisiknya. Dalam keadaan yang demikian pihak yang keadaan fisinknya baik harus menunjukan lebih banyak pengertian dengan menunjukan cintanya tidak menuntut dari pihak lainnya atau menghendaki bukti-bukti cinta sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya pada saat nuasan romansa itu ada diantara kedua insan itu.
Dalam pernikahan maka disitulah klimak cinta itu terealiasasi dalam penyerahan diri, baik jasmani dan rohani dalam kesatuan tubuh. Sepasanga suami – istri setelah disaksikan dan diabadikan tekadnya untuk Saling mencintai pasti dapat mencapai kemesraan dalam kesatuan tubuh yang disebut pada umumnya adalah persetubuhan.
Dalam pernihakan seringkali suami-istri akan mengalami bahwa kesatuan bahwa kesatuan kemesraan ini tidak selalu diciptakan sesuai dengan kehendak masing-masing. Sering terjadi yang namanya rintangan dan kerikil di dalam keluarga dan beberapa hal yang mustahil tidak seirama di dalam keluarga tersebut. Penundaan kesatuan tubuh demi kepentingan pihak lain akan memperkuat kesatuan mereka.
Dari uraian singkat ini jelaslah dari pentingnya peranan cinta sebagai prisip dasar seksualitas. Dengan demiikian terlihat bahwa peranan cinta dalam seksualitas lebih penting daripada dorongan seks maupun naluri seks.